Sejarah Gereja Pentakosta Indonesia

Sejarah berdirinya Gereja Pentakosta Indonesia tidak dapat dipisahkan dari riwayat pendirinya yaitu Pendeta Evangelis Renatus Siburian. Pengabdian Pendeta ini untuk menyebarkan Injil di daerah Sumatera Utara khususnya dan di Indonesia umumnya sangat membuat kita makin mengerti bahwa Tuhan Yesus dapat memakai siapa saja yang benar-benar menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Pendeta Renatus Siburian merupakan seorang penggerak aliran pentakosta yang paling berhasil dan yang pertama di daerah Tapanuli Utara khususnya dan kemudian Sumatra Utara. | 

Perjuangannya menyebarkan Injil dari hanya seorang tamatan Sekolah Alkitab yang bersaksi dari rumah ke rumah, dari desa ke desa,  ratusan ribu orang yang telah digembalakan dan ratusan cabang organisasi gereja aliran Roh Kudus ini berdiri di beberapa kota dan pedesaan di Indonesia. Cabang Gereja Pentakosta Indonesia ini biasa disebut dengan kata "  Sidang "

Dalam kesibukan Pendeta Renatus Siburian sebagai penginjil dan perintis gereja,  dia mengalami banyak cobaan dalam hidupnya tetapi semuanya itu dapat dilalui oleh karena Tuhan yang telah memberikan kekuatan dan jalan keluar. Dalam tugasnya sebagai penginjil beliau pernah sampai tidak melihat anaknya meninggal, sebanyak tiga kali, sebab kesibukannya untuk mengemban tugas yang dipikulkan Yesus kepadanya adalah di atas segala-galanya, bagaimanapun pada waktu itu dia sedang menginjil di tempat-tempat terpencil. Ditangkap oleh Pemerintahan Jepang oleh karena Injil, dikucilkan dari kehidupan masyarakat karena dianggap membawa ajaran yang tidak cocok dengan doktrin yang sudah ada pada waktu itu. Sebab Pendeta Renatus Siburian adalah perintis pertama ajaran Pentakosta di Daerah Tapanuli Utara. 
Hinaan, cibiran dan segala macam tantangan tidak menghalangi Pendeta Renatus untuk menyebar luaskan kabar baik dari Injil Kristus, dahulu kala ada banyak orang menuduh dan menganggap bahwa Pendeta Renatus menyebarkan agama baru ke Indonesia dengan nama agama Siburian, sebab kapanpun dan dimanapun beliau menginjil pasti ratusan orang selalu dibabtis oleh Pendeta Renatus Siburian. Setiap ada kegiatan Ibadah Kebangunan Rohani du setiap kampung pasti hampir seluruh penduduk akan datang hadir mengikuti ibadah KKR yang biasanya diadakan di luar rumah seperti lapangan terbuka dan pasar umum yang diisi dengan kegiatan pendalaman Alkitab. Babtisan massal yang berlangsung di sungai atau danau menjadi kesaksian bagi orang - orang yang melihat langsung saat melintas dan melihat proses sakramen babtisan air.

Luther Isaiah Hutabarat I am an religion expert who once worked at Kristen Punya

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Gereja Pentakosta Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel